Panca Maha Bhuta, bagi orang Bali istilah itu tidak asing lagi. Hampir dalam setiap orang Bali paham apa itu. Minimal mereka pernah mendengar istilah itu. Pemaknaan dari Panca Maha Bhuta pun bermacam-macam. Secara sederhana Panca Maha Bhuta berarti lima unsur yang membentuk diri manusia maupun alam semesta. Pembahasan makna Panca Maha Bhuta secara umum sudah cukup banyak yang menulis. Kali ini saya ingin mengajak para pembaca untuk keluar dari kerangka berpikir umum dan sedikit bermain-main dengan pikiran. Atau, dalam bahasa gaul dikenal dengan istilah cocoklogi.
Panca Maha Bhuta terdiri dari lima hal yaitu :
- Pertiwi
Pertiwi adalah sesuatu yang konkrit, yang bentuknya baku, bisa dirasakan oleh indra manusia. Umumnya disimbolkan dengan unsur tanah.
- Apah
Apah adalah suatu wujud yang kasat mata yang memiliki sifat fleksibel, lentur, merapatkan/meresapi. Umumnya diidentikan dengan air.
- Teja
Jika apah dan pertiwi adalah dua unsur yang termaterialisasi/kasat mata, maka teja berada diantara unsur yang kasat mata dan unsur yang tidak kasat mata yaitu bayu dan akasa. Karena itu, teja membawa kedua sifat dari yang kasat mata dan tidak kasat mata, yaitu panas (tidak kasat mata) dan cahaya (kasat mata). Teja sering diidentikan dengan unsur api.
- Bayu
Bayu adalah unsur yang bisa dirasakan indra manusia, tapi tidak berwujud konkrit, atau tidak kasat mata. Sifatnya mengayomi dan membentuk harmony. Identik dengan sistem. Sering disetarakan dengan angin.
- Akasa
Akasa atau ether adalah media dimana seluruh unsur berkolaborasi. Atau diidentikan dengan ruang kosong. Pemberian ruang merupakan bentuk pengakuan terhadap keberadaan seseorang.
Lalu, bagaimana melihat korelasi antara filsafat
lima jari dengan Panca Maha Bhuta?
Pertiwi pada ibu jari |
Tangan manusia normal memiliki lima jari, yaitu ibu
jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking. Masing-masing
jari memiliki karakternya masing-masing. Dan melalui jari pula manusia sering
mengekspresikan dirinya. Ketika seseorang menyukai sesuatu, maka seseorang akan
mengacungkan jempol alias ibu jarinya. Mengacungkan jempol atau ibu jari adalah
ekspresi dari apresiasi terhadap suatu kerja yang nyata, yang konkrit, yang
bagus. Dan sesuatu yang nyata atau konkrit adalah Pertiwi. Sehingga jempol atau
ibu jari adalah wujud dari pertiwi.
Apah pada jari kelingking |
Teja pada jari telunjuk |
Selanjutnya adalah jari telunjuk. Ketika seseorang
sedang marah, maka dia akan menggunakan telunjuknya menuding-nuding ke
mana-mana melampiaskan amarahnya. Dan amarah adalah salah satu wujud dari ekspresi
dari Teja. Sehingga undur Teja berada pada jari telunjuk.
Bayu pada jari manis |
Akasa pada jari tengah |
Terakhir adalah jari tengah. Anak muda sekarang
sering mengacungkan jari tengah untuk melecehkan seseorang. Harga diri
seseorang berada pada keakuannya. Seseorang bisa sangat marah ketika keberadaan
dirinya tidak diakui. Dan jari tengah sendiri merupakan ekspresi dari perkataan
“Kamu tidak ada apa-apanya (You are nothing)” Alias “sing ade ape ci”. Itulah
sebabnya seseorang bisa tersinggung ketika ditunjukan jari tengah. Sesuai
dengan makna jari tengah yaitu “Nothing”, sesuai dengan Akasa sendiri adalah
sebuah ruang kosong atau “Nothingness”.
Demikianlah filsafat lima jari dihubungkan dengan
Panca Maha Butha. Tentu ini merupakan hasil otak-atik dan sedikit bumbu
cocoklogi. Bagi yang mempelajari occultisme atau mind-set, bias menggunakan
pemamahan ini untu sekedar bermain-main. Entah dalam wujud mudra, atau dipadukan
dengan penggunaan cincin yang disesuaikan dengan jenis batu permatanya. Bagi
yang tidak setuju, ini memang bukan sesuatu yang serius.
CONTOH PENGGUNAAN
Sikap tangan jari telunjuk bertemu ibu jari |
Sikap tangan jari tengah bertemu ibu jari |
Jadi, jika tujuan bermeditasi untuk mencapai
pencerahan, tentu lebih tepat sikap jari Dewa Siwa. Namun jika tujuannya mencapai
kemakmuran dalam hidup, maka posisi jari Dewa Wisnu yang lebih tepat.
Setelah anda paham filsafat lima jari ini, kini anda bisa bermain-main dan menciptakan mudra anda sendiri. Tentu hanya anda yang tahu maknanya. Dan mudra ini sesungguhnya bersifat membantu mind-set apa yang akan dibentuk dan difokuskan.
Denpasar, Bali
14 Februari 2016
Redite Wage wuku Kuningan